Judul Asli: Through the Ever Night
Penulis: Veronica Rossi
Penerbit: Mizan Fantasi
Penerjemah: Dina Begum
Penyunting: Dyah Agustine
Terbit: September 2015
Perry kini menjadi Pemuka Darah Suku Tide yang baru. Ketika akhirnya mereka berdua dapat bertemu kembali, kebersamaan mereka sangat singkat. Aria, mantan Penghuni, tidak diterima oleh Suku Tide, dan dia pun pergi meninggalkan Perry. Meskipun ingin, Perry tidak dapat mengejar Aria, tidak bisa menelantarkan sukunya di ambang kehancuran. Badai Aether yang semakin hari semakin ganas dan sering terjadi, merusak pemukiman dan menghancurkan persediaan pangan mereka. Padahal musim dingin semakin dekat.
Bukan hanya Orang Luar yang terancam, para Penghuni juga. Badai Aether merusak Pod tempat mereka tinggal. Satu-satunya harapan adalah Still Blue-konon, lahan itu bebas aether. Namun, apakah Still Blue benar-benar ada atau hanya sekadar mitos? Bisakah Perry dan Aria bersatu kembali di bawah langit yang masih biru?
Buku kedua dari seri Under the Never Sky. Baca buku pertama (Under the Never Sky) dan ke-3 (Into the Still Blue).
Sinopsis:

Kak itu kertasnya memang buram ya? Soalnya aku beli kertasnya buram takutnya nanti novel bajakan.
Kertasnya biasa aja sih, seperti novel Mizan pada umumnya. Tapi, dibandingkan dengan Into the Under the Never Sky dan Still Blue, kertas buku ini sedikiiiiiiiit lebih buram.