Dipicu oleh pertanyaan ini: “Bagaimana sih cara mendapatkan order penerjemahan atau mencari channel?” aku jadi nge-tweet:
- Ditanya bagaimana cara mendapatkan #OrderTerjemahan bingung juga jawabnya. Yang jelas: melamar.
- Melamar ke berbagai penerbit dengan melampirkan CV dan contoh terjemahan. Kalau dianggap baik, nanti dites #OrderTerjemahan
- Untuk dokumen, aku lebih banyak mendapatkan #OrderTerjemahan dari mulut ke kuping. Dari teman sekantor dulu atau orang yang pernah jadi klien.
- Ada juga #OrderTerjemahan yang kudapat dari referensi orang yang pernah bekerjasama.
- Jangan main-main dengan tenggat kalau mau #OrderTerjemahan lancar.
- Sebaiknya hindari main terima #OrderTerjemahan tanpa mengetahui tingkat kesulitan materi.
- Jika hasil terjemahan (buku) dicela (pembaca) terima saja, perbaiki, perbanyak riset agar terjemahan berikutnya sip. Niscaya #OrderTerjemahan lantjar.
[credit]
Membangun jaringan itu sangat penting bagi pekerja lepas. Tentu saja tidak dengan cara datang ke suatu pertemuan lantas membagi-bagikan kartu nama. Aktiflah dalam komunitas, baik online maupun offline. Biarkan orang mengenal Anda, profesi Anda dan keandalan Anda. Siapa tahu kalau ada yang butuh penerjemah Andalah yang mereka hubungi. Bila ada yang menawarkan order terjemahan tapi Anda tidak sanggup karena satu dan lain hal, katakan saja sambil tawarkan apakah lowongan itu mau diteruskan ke teman/milis. Relasi senang, teman yang mendapat pekerjaan happy.
Aku pernah mendapatkan tawaran pekerjaan absurd, misalnya menerjemahkan 100 halaman dokumen hukum pada akhir pekan. Yang seperti itu tidak kuteruskan ke teman/milis karena sama saja dengan menjerumuskan orang lain. Sangat tidak disarankan meminta pekerjaan kepada rekan penerjemah. Mintalah pekerjaan kepada calon klien alias melamar. Simak tulisan tentang Mencari Lowongan Kerja Penerjemah.
Banyak teman penerjemah papan atas yang menjadi anggota berbayar ProZ dan TranslatorsCafe dan banyak mendapat proyek dari sana. Aku cuma anggota gratisan saja, enggak kuat bayar keanggotaannya hahaha belum jadi prioritas bagiku.
Baca juga: Memperoleh Job Terjemahan Tanpa Melamar dan Tips Menjadi Penerjemah Internasional.
Salam kenal mbak. 🙂
Saya tahu blog ini dari seorang teman blogger.
Saya mau tanya, apakah mbak Dina menerima order menerjemahkan tulisan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris?
Karena saya sendiri belum bisa menerjemahkan ke bhs Inggris dengan susunan kata yg benar, jadi saya sedang mencari-cari ini.
terimakasih sebelum dan sesudahnya, saya tunggu jawaban dari mbak Dina.
Sukses selalu. 🙂
Hai Mas Erwin, salam kenal.
Aku sudah lama tidak menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris jadi kemungkinan besar keahlianku sudah ‘karatan.’ Jadi, aku sudah enggak menawarkan jasa terjemahan dalam pasangan bahasa ID-EN.
Bila membutuhkan, silakan mencari di direktori ini: http://sihapei.hpi.or.id/
Sukses selalu untuk Mas Erwin.
Terimakasih atas infonya mbak. segera ke TKP. 🙂
Mba dina, utk melamar pekerjaan sbg penerjemah lepas, kita harus menyertakan contoh terjemahan.. Bagaimana cara menentukan novel atau chick lit yg hrs kita terjemahkan sbg contoh? Bagaimana kita tahu apakah novel atau chick lit itu sdh diterjenahkan atau belum.. Thx mba dina..
Contoh terjemahan bisa dari novel apa saja yang disukai, sebaiknya yang belum pernah diterjemahkan. Biasanya, jika penerjemah menyukai materi yang diterjemahkan hasilnya lebih baik.
Saya suka menterjemahkan buku-buku kesehatan. I love the material, and I live the ‘sharing’ of it. Siip. Mksh Mbak share pengalamannya ^_^
Sama-sama.
Selamat MENERJEMAHKAN!
bermanfaat sekali mbak dina 🙂
# pencari proyek terjemah hehhehe
Siip. Semoga sukses, ya.
hai Mba Dina.
Senang rasanya bertemu mba di sini, saya menemukan mba di website HPI.
Saya lulusan bidan mba, tapi dari SMA saya sudah tertarik bahasa inggris, ikut kursus sana sini. Namun karena di tempat saya tidak ada jurusan sastra inggris, saya pun “mengikuti” keinginan ortu agar kuliah yang bisa menghasilkan secara mandiri. tapi sampai sekarang saya tidak bekerja dimanapun, melamar dan ikut tes sana sini tak kunjung diterima. Ada pilihan menjadi guru, tapi saya terlanjur bosan menjadi guru karena kedua ortu saya adalah guru dan saya tahu pekerjaan mereka setelah pulang ngajar, banyak laporan dan menghitung nilai yang jelas saya tidak suka 🙂
Setelah membaca beberapa url tulisan mba rasanya saya punya pekerjaan baru yang sangat memuaskan hati saya karena saya menyukai bahasa Inggris. saya baru saja menyelesaikan 3 jurnal dari jurusan teknik dari ENG-IDN, meski menggunakan translate online, tapi saya tetap merombak susunan kalimatnya yang tidak sesuai menurut saya sambil mengacu tulisan aslinya, apalagi banyak istilah yang banyak saya tidak tau.
Apakah hal itu dibenarkan mba? saya harap saya bisa menjadi penerjemah yang baik.
Salam hangat.
Ocy di Banjarmasin
Aku tidak bisa membenarkan atau menyalahkan. Yang jelas, aku tidak akan menggunakan cara itu untuk menerjemahkan.
wah cepat sekali balasannya mba.
Iya mba, saya akan lebih banyak belajar lagi sebelum serius jadi penerjemah.
terimakasih banyak mba 🙂
salam Mbak Dina, saya ketemu alamat blognya di Goodreads. Saya sudah nerjemahin dari kecil, dan beberapa minggu yang lalu coba-coba kirim lamaran ke penerbit. Gak yakin juga sih, kualitasnya masih segitu. Saya kagum sama perjuangannya mbak Dina, kayaknya bener-bener ‘living a dream’ yah, senyumnya manis bet. 🙂
Trims atas artikelnya mbak, bahagia selalu!
Terima kasih kembali.
Semoga sukses ya, kalau toh belum jodoh jangan menyerah. Terus berlatih. 🙂
hai mba,, dapet blog mba dari referensi temen, sekian lama jadi tutor bahasa inggris nah sekarang mau lebih serius lagi jadi penerjemah. belum tau how, what dll… siip mba, membantuku tuk memulai.. thank you mbaaa 🙂
Semoga sukses, ya.
Wah, senang sekali deh membaca blog Mbak Dina ini 🙂
Saya suka membaca novel-novel terjemahan, tapi baru tahu kalau dunia penerjemahan itu seperti yang Mbak Dina tulis. Makasih ya buat semua penerjemah yang sudah menerjemahkan banyak buku-buku bagus. Tanpa kalian, kita-kita yang kemampuan bahasa asingnya “cekak” nggak bisa menikmati hasil karya orang-orang di belahan dunia lain.
Terima kasih, Nesha. 😀
Mbak Dina, kalau boleh, pungut aku jadi asisten-nya Mbak ya. 🙂
Semoga ini bukan ritual untuk “meminta pekerjaan”.
#uhuk
https://dinabegum.com/2013/07/03/the-blind-leading-the-blind/
Terima kasih banyak atas blog yang indah dengan sharing dan tips dari anda yang sungguh bermanfaat ini. Saya sudah lebih dari delapan tahun bekerja sebagai guru les bahasa inggris. Namun baru beberapa minggu yang lalu saya menemukan sebuah postingan di forum 9gag, yang notabene seharusnya forum lucu-lucuan, namun tulisan yang ada malah membuat saya berpikir keras hingga sekarang. It said, “Find 3 hobbies that you like; one that can become a job, one that keep you fit, and one that trains you to become creative”.
I used to be crazy, passionate, and active on reading and writing. And lately I’ve grown more and more weary with my daily life. Then there was that 9gag post. Then there is your blog. I’m looking forward for a change. And a chance.
Thank you once again. Salam sejahtera.
Semoga sukses, ya.
Terima kasih sudah berkunjung.
Salam kenal Mbak Dina,
Saya belum ada pengalaman khusus di bidang penerjemahan. Tapi di pekerjaan, saya juga melakukan terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Saya tertarik untuk menggeluti dunia ini, apa ya langkah awalnya mbak?
Apakah bergabung dengan komunitas/organiasi tertentu?
Please advice ya 🙂
Salam,
Prima
Hai Prima.
Awalnya ya seperti yang kutulis di sini, melamar ke pihak yang membutuhkan jasa kita. Boleh bergabung ke Himpunan Penerjemah Indonesia boleh tidak. Itu pilihan.
Salam kenal mbak Dina,
Mbak mau tanya, kalau mau kirim lamaran jadi penerjemah itu ke beberapa penerbit sekaligus atau hanya 1 penerbit saja dulu?.Makasih mbak
btw blog ini membantu sekali lho
Salam kenal, Arum.
Silakan simak: https://dinabegum.com/2015/03/04/melamar-ke-penerbit/
Agak telat mengetahui keberadaan blog mb Dina ini,seandainya sebelum lulus S1 English Translation di UT sudah buka2 blog ini,pasti sangat membantu.
But thanks anyway buat sharingnya mb.Sangat menginsprasi.
Salam sukses,mb Dina
Salam sukses juga, Mas Faisal.
Terima kasih sudah mampir ke blogku.
hai mbak Dina, apa kabarnya? semoga sehat2 ya, saya Anita mbak, member KEB juga, udah lama ngga bersapa ria.. dan aku lg pingin belajar menerjemahkan nih, aku sdh daftar ikut kursus di atmajaya, doakan semoga bisa beneran jd penerjemah ya mbak..
Hai Anita, semoga sukses, ya.
Salam kenal Mba Dina..
Thanks buat info2 nya…
salam kenal mbak Dina,
saya baru memulai menjadi penerjemah ..meskipun pengalaman menterjemahkan non-book sudah dijalani dipekerjaan sehari-hari untuk dokumen export-import hampir 22 taon . tetapi pasion nya tetep di Novel…nah lamaran sudah saya layangkan ke 100 lebih penerbit ( completed with letter , CV , 5 samples of translating ) ….kira-kira nih berapa lama nunggunya dpt first order ya mbak ? secaraa ..pengalaman mbak Dina n senior2 penerjemah ?
Untuk yang non-book translator ..bisa kah kita layangkan lamaran ke kedutaan /embassy ?
maap ..nanyanya segerobak…maklum semangat junior ..mbak ..thanks fr yr effort .
Salam…
Salam kenal, Mbak Wiwik.
Pertanyaan tentang berapa lama penantian aku enggak bisa jawab, itu bergantung pada penilaian calon pemberi kerja atas kualitas terjemahanmu dan apakah mereka punya materi untuk diterjemahkan. Rata-rata, nih ya, teman-teman penerjemah yang sudah profesional bahkan menulis obrolan santai pun tetap memakai tata bahasa yang baik (pemakaian huruf besar-kecil, tanda baca, dll.) mungkin kamu perlu memulai dari situ.
Untuk non-buku, setelah mengasah kualitas terjemahan, silakan simak tulisan Mbak Maria Renata ini, semoga bermanfaat: https://mariaperdana.wordpress.com/2015/09/10/soal-lamar-melamar-ke-agensi-penerjemahan/
trima kasih mbak Dina,
semoga aku bisa menjadi penerjemah profesional seperti mbak Dina Begum… sukses selalu mbak .. 🙂
Sama-sama, semoga sukses juga, Latifasyfa.
Hai mbak Dina,
Misalkan untuk melamar menjadi penerjemah dengan melampirkan contoh terjemahan, apakah biasanya satu bab atau bagaimana? terimakasih
Hai, Imar
Satu halaman saja cukup, mencakup bahasa sumber dan bahasa sasaran.
Dear Mbak Dian,
Saya mendapat tawaran penerjemah dari salah satu penerbit, setelah saya mengikuti tes. Namun saya bingung soal negosiasi terutama untuk besar tarif penerjemah lepas dan waktu pengerjaan karena saya belum memiliki pengalaman sama sekali. Apakah ada situs yang bisa dijadikan acuan untuk update honor penerjemah lepas?
Terima kasih
Hai Dian,
Namaku Dina, bukan Dian.
Berikut kutipan dari laman “Acuan Tarif Penerjemahan” dari situs web Himpunan Penerjemah Indonesia:
Acuan Tarif Penerjemahan Buku
Perlu diingat bahwa tarif PMK di atas berlaku untuk penerjemahan nonbuku. Tarif yang berlaku dalam industri penerbitan menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan tarif penerjemahan nonbuku. Tarif penerjemahan buku berkisar antara Rp8,5 dan Rp20per karakter atau bermula dari Rp10.000 per halaman jadi (untuk pasangan bahasa Inggris-Indonesia). Namun, sebagaimana telah disebutkan di atas, harga akhir ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penerjemah dan pengguna jasa.
http://www.hpi.or.id/acuan-tarif-penerjemahan
Semoga sukses!
Salam kenal, bagaimana transaksi penerjemah online menerima honor? Apakah harus memakai kartu kredit? thx
Tidak ada yang namanya penerjemah online. Aku menerima pembayaran melalui transfer bank atau PayPal.
Sehari kerjanya rata-rata berapa jam?
Kira-kira 8-9 jam. Kalau ada keperluan pada siang hari yang mengharuskan aku menunda bekerja, aku menutupinya dengan bekerja pada malam hari, akhir pekan, atau tanggal merah.