Seperti biasa, kalau harus nerjemahin puisi aku senewen. Jadi… please correct me if I’m wrong. đ
Though youngest here, you are no longer small, | Meski paling muda di sini, kau bukan lagi kanak-kanak, |
But life is very hard since one and all | Tapi hidup ini sangat sulit, karena semua orang dan sekalian sanak, |
Aspire to be your teacher, thus and thus: | Ingin menjadi gurumu, dan masih banyak lagi: |
âWe have experience, take a tip from us.” | âKami punya pengalaman, dengarlah petunjuk kami.â |
âWe know because we did it long ago.â | “Kami sudah mengetahuinya karena kami pernah melakukannya dulu.â |
âElders are always better, you must know.â | âOrang yang lebih tua selalu lebih baik, kau harus tahu itu.â |
At least thatâs been the rule since life began! | Setidaknya begitulah aturannya sejak kehidupan dimulai! |
Our personal faults are much too small to scan; | Kesalahan pribadi kami terlalu kecil untuk dipindai, |
This makes it easier to criticize | Oleh karena itu, rasanya lebih mudah mencela |
The faults of others, which seem double size. | Kesalahan orang lain, yang tampak dua kali lipat besarnya |
Please bear with us, your parents, for we try | Bersabarlah terhadap kami, orang tuamu, karena kami mencoba |
To judge you fairly and with sympathy. | Menilaimu dengan adil dan timbang rasa |
Correction sometimes take against your will, | Pembetulan terkadang bertentangan dengan kehendakmu, |
Though itâs like swallowing a bitter pill, | Walapun rasanya bagaikan meneguk jamu, |
Which must be done if weâre to keep the peace, | Yang harus dilakukan bila menginginkan tentram, |
While time goes by till all this suffering cease. | Sementara waktu berjalan hingga semua derita ini bungkam. |
You read and study nearly all the day, | Kau membaca dan belajar hampir sepajang hari, |
Who might have lived in such a different way. | Padahal bisa saja menjalani kehidupan berbeda sama sekali. |
Youâre never bored and bring us all fresh air. | Kau tidak pernah bosan dan menjadikan hari-hari kami ramai. |
Your only moan is this: âWhat can I wear? | Satu-satunya keluhanmu hanyalah ini: âApa yang bisa kupakai? |
I have no knickers, all my clothes are small, | Aku tidak punya celana, semua pakaianku kekecilan, |
My vest might be a loincloth, that is all! | Rompiku bisa |
To put on shoes would mean to cut off toes, | Memakai sepatu artinya harus memotong |
Oh dear, Iâ, so worried by so many woes!â | Ya ampun, betapa banyak penderitaan yang harus kualami!â |
Untung ada kamus rima ini: www.kamusrima.com dan www.rimakata.com.
Baca artikel Penerjemahan nursery rhymes dan puisi dalam novel di Blog Bahtera (Bahasa dan Terjemahan Indonesia). Baca juga Crazy Password Poem yang jenius tulisan Poppy D Chusfani.
Kalau aku menerjemahkannya begini, Mbak Dina:
âWe know because we did it long ago.â-> Kami tahu karena dulu mengalami.
Satu-satunya keluhanmu hanyalah ini: âApa yang bisa kupakai?-. Keluhanmu hanya ini: âApa yang bisa kupakai?”
Oia…. udah pake ‘hanya’ ga usah lagi pake ‘satu-satunya’ ya…. haha trims.
Kalau yang âWe know because we did it long ago.â-> “Kami tahu karena dulu mengalami.”
gandengannya:
âElders are always better, you must know.â-> âOrang yang lebih tua selalu lebih baik, kau harus pahami.â kali ya….
Adoooh… boleh gak ya dikoreksiiii…. terjemahannya udah dikirim
Hehe, itu rimanya kugandeng dengan âKami punya pengalaman, dengarlah petunjuk kami.â
Coba aja hubungi editornya Mbak, siapa tahu belum diproses:)
đ
klo melihat cara penerjemahanya begitu saya akan menerjemahkannya begini:
walau yang paling muda di sini, kau tidak kecil lagi
hidup makin keras dari satu perjalanan manusia ke perjalanan manusia lainnya
ingin menjadi gurumu, ini dan itu
kami punya pengalaman, belajarlah dari kami
kami tahu karena pernah melakukannya di waktu lalu
yang lebih tua selalu lebih baik, kau harus tahu itu
setidaknya itu lah yang menjadi aturan sejak hidup dimulai
kesalahan pribadi kita cukup kecil untuk dipindai
maka akan mudah untuk mengkritisi
kesalahan orang lain yang berlipat ganda
bersabarlah bersama kami, orang tua mu, kami perjuangkan
menilaimu secara seimbang dan simpati
terkadang koreksi akan bertentangan dengan keinginanmu
meski pahit seperti menelan pil pahit
harus dilakukan jika kita tetap menjaga perdamaian
hingga waktu berlalu sampai semua penderitaan ini hilang
kau membaca dan belajar hampir sepanjang hari
bagai hidup dengan cara yang berbeda
kamu tidak pernah bosan dan membawakan kami udara segar
hanya satu keluhan mu, “apa yang bisa aku pakai”
aku tidak punya celana pendek, semua pakaianku kecil
rompiku bisa jadi celana dalam, begitulah
pakai sepatu bisa berarti memotong jari kaki
Oh sayang, aku begitu khawatir dengan semua kesusahan.
Makasih udah berbagi.
Aku berusaha mempertahankan rima aa-bb.
Rupanya terjemahanku berterima, dengan sangat sedikit suntingan. Bukunya sudah terbit, lho!
Baris kedua sebetulnya nyambung dengan baris ketiga
jadi jika diterjemahkan menjadi
menurutku malah maknanya kurang pas.
Menurut mba mba, puisi ini tentang apa? đ
hee, *ingin nimbrung